![]() |
Pasangan Ijp - JOSS selalu ada dan bersama dengan masyarakat |
PARIAMAN, ANT - Calon Walikota Pariaman, Indra J Piliang, menegaskan politik uang merupakan lambang bagi kehancuran kota. Tak hanya yang memberi, yang menerimapun dapat terjerat tindak pidana.
Pernyataan keras tersebut disampaikan pasangan nomor 5 saat mengakhiri kampanye terakhir di lapangan bola Taluk, Pariaman Selatan, Kamis (29/08)
“Saya ingatkan kepada masyarakat Kota Pariaman, politik uang merupakan lambang kehancuran bagi kota. Kehancuran yang dimaksud tidak hanya secara moral tapi secara material. Sebab, menerima uang untuk memilih sama artinya dengan menggadaikan masa depan kepada pemimpin yang akan korup,” tutur pasangan nomor urut 5 tersebut.
IJP, begitu ia akrab disapa menegaskan tim IJP-JOSS tidak akan melakukan serangan fajar dengan membagi-bagikan uang. Menurutnya, jika ada calon pemimpin yang membagi-bagi uang agar dirinya terpilih menjadi pemimpin. Sudah barang tentu, jika duduk jadi pemimpin mereka sangat mungkin untuk korupsi.
“Tentunya, kita tidak ingin Pariaman dipimpin oleh calon pemimpin yang memiliki bibit-bibit korupsi,” tegasnya.
Ditambahkannya, pasangan IJP-JOSS sangat mengharamkan politik uang. Politik uang ditolak pasangan paling muda ini karena merupakan pembodohan publik dengan membeli demokrasi. Demokrasi akan semakin rusak jika proses pemilihan yang jurdil dan luber harus dikotori dengan politik uang.
“Kami tidak mau melakukannya, karena demi kemajuan Pariaman ini sendiri. Kami tidak ingin Pariaman tergadai selama 5 tahun. Tergadai oleh pemimpin yang korup. Jangan sampai masyarakat jadi pemicu maraknya korupsi,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut IJP, ia mengajak masyarakat agar tidak tergoda dengan rupiah yang digelontorkan sejumlah oknum di lapangan. Politik uang hanya akan menghancurkan dan membuat perkembangan kota makin mundur jauh ke belakang.
“Siapa-siapa yang menginginkan Pariaman yang semakin baik 5 tahun mendatang akan ditentukan sikap kita hari ini. Sesuatu yang kita inginkan baik, harus melalui proses yang baik pula. Pilihlah sesuai dengan hati nurani, bukan karena uang 50 atau 100 ribu,” tuturnya.
Jelas-jelas, tegasnya, pasangan IJP-JOSS akan mengecam proses politik yang menggunakan uang dalam proses pemilihan.
Proses pemilihan sendiri akan dilangsungkan pada 4 September 2013 mendatang.
Sumber: SumbarOnline
Pernyataan keras tersebut disampaikan pasangan nomor 5 saat mengakhiri kampanye terakhir di lapangan bola Taluk, Pariaman Selatan, Kamis (29/08)
“Saya ingatkan kepada masyarakat Kota Pariaman, politik uang merupakan lambang kehancuran bagi kota. Kehancuran yang dimaksud tidak hanya secara moral tapi secara material. Sebab, menerima uang untuk memilih sama artinya dengan menggadaikan masa depan kepada pemimpin yang akan korup,” tutur pasangan nomor urut 5 tersebut.
IJP, begitu ia akrab disapa menegaskan tim IJP-JOSS tidak akan melakukan serangan fajar dengan membagi-bagikan uang. Menurutnya, jika ada calon pemimpin yang membagi-bagi uang agar dirinya terpilih menjadi pemimpin. Sudah barang tentu, jika duduk jadi pemimpin mereka sangat mungkin untuk korupsi.
“Tentunya, kita tidak ingin Pariaman dipimpin oleh calon pemimpin yang memiliki bibit-bibit korupsi,” tegasnya.
Ditambahkannya, pasangan IJP-JOSS sangat mengharamkan politik uang. Politik uang ditolak pasangan paling muda ini karena merupakan pembodohan publik dengan membeli demokrasi. Demokrasi akan semakin rusak jika proses pemilihan yang jurdil dan luber harus dikotori dengan politik uang.
“Kami tidak mau melakukannya, karena demi kemajuan Pariaman ini sendiri. Kami tidak ingin Pariaman tergadai selama 5 tahun. Tergadai oleh pemimpin yang korup. Jangan sampai masyarakat jadi pemicu maraknya korupsi,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut IJP, ia mengajak masyarakat agar tidak tergoda dengan rupiah yang digelontorkan sejumlah oknum di lapangan. Politik uang hanya akan menghancurkan dan membuat perkembangan kota makin mundur jauh ke belakang.
“Siapa-siapa yang menginginkan Pariaman yang semakin baik 5 tahun mendatang akan ditentukan sikap kita hari ini. Sesuatu yang kita inginkan baik, harus melalui proses yang baik pula. Pilihlah sesuai dengan hati nurani, bukan karena uang 50 atau 100 ribu,” tuturnya.
Jelas-jelas, tegasnya, pasangan IJP-JOSS akan mengecam proses politik yang menggunakan uang dalam proses pemilihan.
Proses pemilihan sendiri akan dilangsungkan pada 4 September 2013 mendatang.
Sumber: SumbarOnline